Hari Bumi ( Earth Day ) 2014



Salam Geografi,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Pelaksanaan Hari Bumi dengan tema "Save The Earth Because Every Day is Earth Day" yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi telah terlaksana dengan baik. Terima kasih juga kami ucapkan kepada :
1. Jajaran Rektorat Universitas Widya Dharma Klaten
2. Kaprogdi Pendidikan Geografi
3. Dinas Pekerjaan Umum Klaten
4. Persemaian Permanen Balai Pengelolaan DAS Solo
5. Kepada Desa Ngaran Mlese, Klaten
6. Delegasi Ormawa Universitas Widya Dharma Klaten
7. Panitia Pelaksanan Kegiatan
8. Keluarga Besar HMP Geografi Universitas Widya Dharma Klaten
9. Media Berita Suara Merdeka
10. Semua pihak yang telah membantu
Atas kerjasamanya dalam kegiatan ini sehingga bisa terlaksananya kegiatan ini dengan baik.

Serangkaian Hari Bumi 2014 adalah sebagai berikut :
1. Penilaian "Blue, Green & Clean" Zona Kampus
2. Penanaman di Area Kampus
3. Reboisasi Wilayah Kabupaten Klaten

Semoga kegiatan ini bisa menggugah dan menginspirasi masyarakat betapa pentingnya menjaga alam. Bumi semakin tua dan rentan dengan kerusakan, manusia tak mampu mencegah namun manusia hanya bisa memperlambat kondisi yang demikian.

Selamat Memperingati Hari Bumi, Mariki Kita Jaga Bumi Kita Tercinta.

Salam Geografi
"Geografi Luar Biasa dan Biasa Di Luar"

Gallery Hari Bumi

ESA ( English Study Association ) Pemenang Lomba Ruang Ormawa Terbersih.
Penyerahan Piagam Oleh Ketua Pelaksana (kanan) kepada Bupati ESA (kiri).


Penyerahan Bibit Tanaman Secara Simbolis Ketua Pelaksana (Zaida Candra) Hari Bumi 2014 (kiri)
Kepada Kepada Desa Ngaran Mlese Klaten (kanan).
Penanaman yang dilakukan Oleh Delegasi Ormawa Unwidha sebagai wujud partisipasi dan empati
dengan kegiatan Hari Bumi 2014.


0 komentar:

Hisapan Ombak Aneh Pantai Parangtritis Yogyakarta Dibuktikan Secara Ilmiah

 ombak besar pantai selatan larangan palung
Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik itu tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan.

Kepala Laboratorium Geospasial Parangtritis I Nyoman Sukmantalya mengatakan, sampai sekarang informasi mengenai rip current amat minim. Akibatnya, masyarakat masih sering mengaitkan peristiwa hilangnya korban di pantai selatan DI Yogyakarta dengan hal-hal yang berbau mistis. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut.
Arus balik merupakan aliran air gelombang datang yang membentur pantai dan kembali lagi ke laut. Arus itu bisa menjadi amat kuat karena biasanya merupakan akumulasi dari pertemuan dua atau lebih gelombang datang.
Rip Current
“Bisa dibayangkan kekuatan seret arus balik beberapa kali lebih kuat dari terpaan ombak datang. Wisatawan yang tidak waspada dapat dengan mudah hanyut,” demikian papar Nyoman, di Yogyakarta.
Celakanya, arus balik terjadi begitu cepat, bahkan dalam hitungan detik. Arus itu juga bukan hanya berlangsung di satu tempat, melainkan berganti-ganti lokasi sesuai dengan arah datangnya gelombang yang juga menyesuaikan dengan arah embusan angin dari laut menuju darat.

Nyoman melanjutkan, korban mudah terseret arus balik karena berada terlalu jauh dari bibir pantai. Ketika korban diterjang arus balik, posisinya akan mudah labil karena kakinya tidak memijak pantai dengan kuat.
“Karena terseret tiba-tiba dan tidak bisa berpegangan pada apa pun, korban menjadi mudah panik, dan tenggelam karena kelelahan,” lanjutnya.
rip_current_warning

Staf Ahli Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada, Djati Mardianto, melanjutkan, apabila korban tetap tenang saat terseret arus, besar kemungkinan baginya untuk kembali ke permukaan. “Karena arus berputar di dasar laut sehingga materi di bawah bisa naik lagi,” ujar Djati.
Setelah mengapung, korban bisa berenang ke tepi laut, atau membiarkan diri terempas ke pantai oleh gelombang datang lain. Setidak-tidaknya, korban memiliki kesempatan untuk melambaikan tangan atau berteriak minta tolong. Semoga info ini bermanfaat. (icc / created:05 Januari 2013 / publish: 05 August 2013)
sumber: wordpress.com

0 komentar:

Posting Posting

LINK GEOGRAFI